Chapter 8
“Goddes Leaf”
Pagi
itu di markas SS, seluruh penghuninya tampak sibuk dengan pekerjaannya
masing-masing. Valeno sedang bersantai duduk diteras menikmati indahnya pagi
itu. Yolland tampak sibuk di labnya. Kiky sedang asik membaca buku-buku
ensiklopedia. Farhan sedang sibuk dengan komputernya. Sedangkan Darma lari pagi
disekitar situ. Tak lama handphone Valeno berdering. Dilihatnya handphonenya
ternyata telepon dari Jendral. “Halo” Valeno mengucapkan salam. “Iya halo
Valeno” balas Jendral. “Iya. Ada apa bapak menelpon saya?” tanya Valeno.
“Begini, sedang terjadi perampokan Bank. Namun saya merasa aneh karena
perampoknya hanya seorang diri sedangkan Bank yang di rampoknya termasuk Bank
yang cukup besar dan mempunyai keamanan yang ketat. Tindakannya termasuk nekat
merampok di Bank tersebut seorang diri. Saya sudah menugaskan Raka untuk membantu
menangani perkara ini” jawab Jendral menjelaskan. “Namun saya masih merasa khawatir.
Hanya untuk sekedar berjaga-jaga bisakah kamu juga kesana untuk membantu kalau
terjadi sesuatu?” tanya Jendral. “Oh begitu. Baik pak saya mengerti. Saya akan
membantu” jawab Valeno. “Terima kasih. Saya akan segera mengirimkan lokasinya”
balas Jendral. Dan telepon pun ditutup. Tak lama sebuah sms datang. Sms dari
Jendral yang memberitahukan tempat terjadinya perampokan tersebut.
Kebetulan
Darma sedang melintas di depan markas, Valeno langsung memanggil Darma dan
menyuruhnya masuk. Kemudian di dalam dia mengumpulkan semua anggota. “Ada apa
kapten?” tanya Yolland. “Begini baru saja saya mendapat telepon dari Jendral.
Dia mengatakan kalau terjadi perampokan Bank. Hanya saja dia merasa ada yang
aneh karena perampok hanya seorang diri. Jendral sudah mengirim Raka untuk
membantu tapi dia masih merasa khawatir. Jadi dia meminta bantuan kita juga hanya
untuk sekedar berjaga-jaga kalau terjadi sesuatu” jelas Valeno. Seluruh anggota
mendengarkan penjelasan Valeno dengan seksama. “Sekarang saya ingin Darma, kamu
ke TKP terlebih dahulu untuk memeriksa keadaan disana. Segera laporkan apa yang
terjadi sesampainya kamu disana” perintah Valeno kepada Darma. “Baik aku
mengerti” balas Darma. Darma pun langsung meluncur ke TKP.
Sesampainya
di TKP, Darma melihat polisi-polisi yang sedang sibuk wara-wiri menolong polisi
yang terluka. Kemudian dia melihat ada warga yang sedang melihat ke arah para
polisi itu. Darma menghampiri warga tersebut untuk bertanya. “Maaf bu ada apa
ya ini?” tanya Darma. “Oh itu. Tadi terjadi perampokan di Bank itu. Lalu polisi
datang mengepung. Taka lama si perampok terlihat keluar mengangkat tangannya
seperti menyerahkan diri. Tapi ketika beberapa polisi mendekati untuk menangkapnya,
perampok itu mengeluarkan seperti sebuah pisau dan menusuk para polisi yang
ingin menangkapnya. Terus yang hebatnya setelah itu para polisi yang lain
menembaki perampok tadi tapi semua tembakan itu ditangkis sama si perampok”
jelas ibu itu. “Lalu perampok itu sekarang kemana bu?” tanya Darma lagi. “Dia
kabur kearah sana tapi saya tidak tahu dia kemana lagi. Ada dua orang polisi
yang mengejarnya” jawab ibu itu lagi. “Oh begitu. Terima kasih bu” ucap Darma.
Lalu Darma mencari tempat sunyi untuk melaporkan apa yang sedang terjadi kepada
Valeno.
“Jadi
benar perasaan Jendral ada yang aneh dengan perampok itu” ucap Valeno setelah
mendengar laporan dari Darma. “Kalau begitu sekarang kamu segera cari perampok
itu. Saya akan segera kesana” perintah Valeno. “Farhan kamu ikut saya. Yolland
lacak keberadaan Darma dan kalau dia sudah menemukan si perampok segera hubungi
saya. Kiky kamu di markas menemani Yolland” perintah Valeno. “Baik” balas
Yolland dan Kiky. Kemudian Valeno dan Farhan langsung berangkat ke TKP.
Sesampainya
di TKP, Valeno melihat-lihat keadaan sekitar. Tak lama Yolland meneleponnya.
“Iya Yolland. Apa kamu sudah mengetahui keberadaan Darma?” ucapnya. “Iya. Tapi
aku tidak tahu apakah Darma bersama dengan perampoknya atau tidak. Tetapi dari
tadi dia berada di titik yang sama dan tidak bergerak lagi” jawab Yolland.
“Arahkan saya ke tempat Darma” perintah Valeno. “Baik. Dia tidak jauh dari
tempat kapten berada” balas Yolland. Kemudian Yolland mulai mengarahkan Valeno
ke tempat Darma berada. Setelah sampai Valeno dan Farhan kaget ketika Darma
sedang melawan Ricky. “Farhan bantu Darma” perintah Valeno. Farhan mengangguk
dan langsung mengaktifkan yoyonya dan mulai memainkan yoyonya. Ketika yoyonya
telah terselimuti oleh listrik Farhan langsung mengarahkan yoyonya kearah Ricky
dan membuat Ricky terpental. Valeno dan Farhan langsung menghampiri mereka.
“Hentikan Ricky…” ucap Valeno tegas dengan tatapan tajam. “Darma bawa Raka
kembali ke markas. Farhan bantu teman Raka dan cari tempat yang aman” perintah
Valeno. Darma dan Farhan pun segera melaksanakan perintah tersebut. Darma
langsung menggendong Raka dan setelah itu langsung berlari dengan kecepatan
penuh ke markas.
Di
markas Yolland menunggu dengan perasaan cemas karena tidak tahu apa yang sedang
terjadi. Dia hanya berharap tidak terjadi sesuatu yang buruk. Akan tetapi
harapannya tidak terkabul. Tak lama Darma datang dengan menggendong Raka yang
terluka parah. Yolland kaget melihat Darma yang sedang menggendong Raka dengan
darah yang mengalir. “Apa yang terjadi? Raka kenapa?” tanya Yolland. “Nanti
saja penjelasannya sekarang hentikan dulu pendarahannya” ucap Damar. “Kiky
cepat bawa kotak P3K” perintah Yolland kepada Kiky. Kiky langsung mengambil
kotak P3K dan memberikannya kepada Yolland. Dengan cekatan Yolland menghentikan
pendarahan di tubuh Raka. Kemudian dia memperban tubuh Raka yang terkena luka
tusuk. Pendarahan Raka pun terhenti.
“Sebenarnya
apa yang terjadi?” tanya Yolland. “Raka bukan hanya pendarahan kan? karena tubuhnya
menggigil dan nafasnya berat. Sebenarnya apa yang terjadi?” tanyanya lagi.
Darma pun menceritakan apa yang terjadi. “Ricky? Bagaimana dia bisa ke sini?
Tidak… tapi bagaimana dia bisa tahu kita ada disini?” tanyanya dengan nada
terkejut. “Aku sendiri tidak tahu. Dia juga tidak menjawab saat aku tanya.
Sekarang kapten sedang melawannya. Aku hanya bisa berharap kapten bisa
membawanya ke sini jadi kita bisa mengintrogasinya” jawab Darma. “Kalau sampai
Raka tertusuk oleh belati Ricky ini akan sangat berbahaya” ucap Yolland
khawatir. “Sekarang kita bawa dulu Raka ke lab” ucap Yolland lagi. Darma pun
langsung membawa Raka ke lab. Kemudian Raka ditidurkan di kasur yang ada
disana.
Yolland,
Darma dan Kiky pun tak bisa melakukan apa-apa. Mereka hanya bisa menunggu
kedatangan Valeno dengan cemas. Yolland terus menerus memeriksa keadaan Raka.
Dia takut kalau keadaan Raka semakin memburuk. Kemudian Valeno, Farhan dan
Romie pun sampai di markas. Romie langsung berlari ke dalam markas diikuti oleh
Valeno dan Farhan. “Dimana Raka? Bagaimana keadaannya? Apa dia baik-baik saja?”
rentetan pertanyaan yang diucapkan oleh Romie. “Tenang. Tenang dulu” ucap
Yolland berusaha menenangkan Romie. Kemudian Yolland mengajak Romie duduk. Setelah
itu dia menghampiri Valeno. “Kapten apa yang terjadi? bagaimana bisa Ricky
berada disini?” tanyanya. “Saya sendiri tidak tahu pasti ceritanya mungkin
Romie bisa menceritakan semuanya. Soal Ricky saya juga belum tahu banyak tapi
yang jelas dia mengatakan kalau dia sudah mengetahui rencana kita dan berniat
untuk mengagalkan rencana kita” jawab Valeno. Yolland kaget mendengar berita
yang baru saja disampaikan oleh Valeno. “Mengetahui rencana kita? tapi
bagaimana bisa?” tanyanya. “Kita bahas itu nanti. Sekarang kita bicara dulu
dengan Romie” balas Valeno.






0 comments:
Post a Comment