About

Monday, 19 October 2015

SPECIAL SQUAD - CHAPTER 8 PART 1

Chapter 8
“Goddes Leaf”

Pagi itu di markas SS, seluruh penghuninya tampak sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Valeno sedang bersantai duduk diteras menikmati indahnya pagi itu. Yolland tampak sibuk di labnya. Kiky sedang asik membaca buku-buku ensiklopedia. Farhan sedang sibuk dengan komputernya. Sedangkan Darma lari pagi disekitar situ. Tak lama handphone Valeno berdering. Dilihatnya handphonenya ternyata telepon dari Jendral. “Halo” Valeno mengucapkan salam. “Iya halo Valeno” balas Jendral. “Iya. Ada apa bapak menelpon saya?” tanya Valeno. “Begini, sedang terjadi perampokan Bank. Namun saya merasa aneh karena perampoknya hanya seorang diri sedangkan Bank yang di rampoknya termasuk Bank yang cukup besar dan mempunyai keamanan yang ketat. Tindakannya termasuk nekat merampok di Bank tersebut seorang diri. Saya sudah menugaskan Raka untuk membantu menangani perkara ini” jawab Jendral menjelaskan. “Namun saya masih merasa khawatir. Hanya untuk sekedar berjaga-jaga bisakah kamu juga kesana untuk membantu kalau terjadi sesuatu?” tanya Jendral. “Oh begitu. Baik pak saya mengerti. Saya akan membantu” jawab Valeno. “Terima kasih. Saya akan segera mengirimkan lokasinya” balas Jendral. Dan telepon pun ditutup. Tak lama sebuah sms datang. Sms dari Jendral yang memberitahukan tempat terjadinya perampokan tersebut.
Kebetulan Darma sedang melintas di depan markas, Valeno langsung memanggil Darma dan menyuruhnya masuk. Kemudian di dalam dia mengumpulkan semua anggota. “Ada apa kapten?” tanya Yolland. “Begini baru saja saya mendapat telepon dari Jendral. Dia mengatakan kalau terjadi perampokan Bank. Hanya saja dia merasa ada yang aneh karena perampok hanya seorang diri. Jendral sudah mengirim Raka untuk membantu tapi dia masih merasa khawatir. Jadi dia meminta bantuan kita juga hanya untuk sekedar berjaga-jaga kalau terjadi sesuatu” jelas Valeno. Seluruh anggota mendengarkan penjelasan Valeno dengan seksama. “Sekarang saya ingin Darma, kamu ke TKP terlebih dahulu untuk memeriksa keadaan disana. Segera laporkan apa yang terjadi sesampainya kamu disana” perintah Valeno kepada Darma. “Baik aku mengerti” balas Darma. Darma pun langsung meluncur ke TKP.
Sesampainya di TKP, Darma melihat polisi-polisi yang sedang sibuk wara-wiri menolong polisi yang terluka. Kemudian dia melihat ada warga yang sedang melihat ke arah para polisi itu. Darma menghampiri warga tersebut untuk bertanya. “Maaf bu ada apa ya ini?” tanya Darma. “Oh itu. Tadi terjadi perampokan di Bank itu. Lalu polisi datang mengepung. Taka lama si perampok terlihat keluar mengangkat tangannya seperti menyerahkan diri. Tapi ketika beberapa polisi mendekati untuk menangkapnya, perampok itu mengeluarkan seperti sebuah pisau dan menusuk para polisi yang ingin menangkapnya. Terus yang hebatnya setelah itu para polisi yang lain menembaki perampok tadi tapi semua tembakan itu ditangkis sama si perampok” jelas ibu itu. “Lalu perampok itu sekarang kemana bu?” tanya Darma lagi. “Dia kabur kearah sana tapi saya tidak tahu dia kemana lagi. Ada dua orang polisi yang mengejarnya” jawab ibu itu lagi. “Oh begitu. Terima kasih bu” ucap Darma. Lalu Darma mencari tempat sunyi untuk melaporkan apa yang sedang terjadi kepada Valeno.
“Jadi benar perasaan Jendral ada yang aneh dengan perampok itu” ucap Valeno setelah mendengar laporan dari Darma. “Kalau begitu sekarang kamu segera cari perampok itu. Saya akan segera kesana” perintah Valeno. “Farhan kamu ikut saya. Yolland lacak keberadaan Darma dan kalau dia sudah menemukan si perampok segera hubungi saya. Kiky kamu di markas menemani Yolland” perintah Valeno. “Baik” balas Yolland dan Kiky. Kemudian Valeno dan Farhan langsung berangkat ke TKP.
Sesampainya di TKP, Valeno melihat-lihat keadaan sekitar. Tak lama Yolland meneleponnya. “Iya Yolland. Apa kamu sudah mengetahui keberadaan Darma?” ucapnya. “Iya. Tapi aku tidak tahu apakah Darma bersama dengan perampoknya atau tidak. Tetapi dari tadi dia berada di titik yang sama dan tidak bergerak lagi” jawab Yolland. “Arahkan saya ke tempat Darma” perintah Valeno. “Baik. Dia tidak jauh dari tempat kapten berada” balas Yolland. Kemudian Yolland mulai mengarahkan Valeno ke tempat Darma berada. Setelah sampai Valeno dan Farhan kaget ketika Darma sedang melawan Ricky. “Farhan bantu Darma” perintah Valeno. Farhan mengangguk dan langsung mengaktifkan yoyonya dan mulai memainkan yoyonya. Ketika yoyonya telah terselimuti oleh listrik Farhan langsung mengarahkan yoyonya kearah Ricky dan membuat Ricky terpental. Valeno dan Farhan langsung menghampiri mereka. “Hentikan Ricky…” ucap Valeno tegas dengan tatapan tajam. “Darma bawa Raka kembali ke markas. Farhan bantu teman Raka dan cari tempat yang aman” perintah Valeno. Darma dan Farhan pun segera melaksanakan perintah tersebut. Darma langsung menggendong Raka dan setelah itu langsung berlari dengan kecepatan penuh ke markas.
Di markas Yolland menunggu dengan perasaan cemas karena tidak tahu apa yang sedang terjadi. Dia hanya berharap tidak terjadi sesuatu yang buruk. Akan tetapi harapannya tidak terkabul. Tak lama Darma datang dengan menggendong Raka yang terluka parah. Yolland kaget melihat Darma yang sedang menggendong Raka dengan darah yang mengalir. “Apa yang terjadi? Raka kenapa?” tanya Yolland. “Nanti saja penjelasannya sekarang hentikan dulu pendarahannya” ucap Damar. “Kiky cepat bawa kotak P3K” perintah Yolland kepada Kiky. Kiky langsung mengambil kotak P3K dan memberikannya kepada Yolland. Dengan cekatan Yolland menghentikan pendarahan di tubuh Raka. Kemudian dia memperban tubuh Raka yang terkena luka tusuk. Pendarahan Raka pun terhenti.
“Sebenarnya apa yang terjadi?” tanya Yolland. “Raka bukan hanya pendarahan kan? karena tubuhnya menggigil dan nafasnya berat. Sebenarnya apa yang terjadi?” tanyanya lagi. Darma pun menceritakan apa yang terjadi. “Ricky? Bagaimana dia bisa ke sini? Tidak… tapi bagaimana dia bisa tahu kita ada disini?” tanyanya dengan nada terkejut. “Aku sendiri tidak tahu. Dia juga tidak menjawab saat aku tanya. Sekarang kapten sedang melawannya. Aku hanya bisa berharap kapten bisa membawanya ke sini jadi kita bisa mengintrogasinya” jawab Darma. “Kalau sampai Raka tertusuk oleh belati Ricky ini akan sangat berbahaya” ucap Yolland khawatir. “Sekarang kita bawa dulu Raka ke lab” ucap Yolland lagi. Darma pun langsung membawa Raka ke lab. Kemudian Raka ditidurkan di kasur yang ada disana.
Yolland, Darma dan Kiky pun tak bisa melakukan apa-apa. Mereka hanya bisa menunggu kedatangan Valeno dengan cemas. Yolland terus menerus memeriksa keadaan Raka. Dia takut kalau keadaan Raka semakin memburuk. Kemudian Valeno, Farhan dan Romie pun sampai di markas. Romie langsung berlari ke dalam markas diikuti oleh Valeno dan Farhan. “Dimana Raka? Bagaimana keadaannya? Apa dia baik-baik saja?” rentetan pertanyaan yang diucapkan oleh Romie. “Tenang. Tenang dulu” ucap Yolland berusaha menenangkan Romie. Kemudian Yolland mengajak Romie duduk. Setelah itu dia menghampiri Valeno. “Kapten apa yang terjadi? bagaimana bisa Ricky berada disini?” tanyanya. “Saya sendiri tidak tahu pasti ceritanya mungkin Romie bisa menceritakan semuanya. Soal Ricky saya juga belum tahu banyak tapi yang jelas dia mengatakan kalau dia sudah mengetahui rencana kita dan berniat untuk mengagalkan rencana kita” jawab Valeno. Yolland kaget mendengar berita yang baru saja disampaikan oleh Valeno. “Mengetahui rencana kita? tapi bagaimana bisa?” tanyanya. “Kita bahas itu nanti. Sekarang kita bicara dulu dengan Romie” balas Valeno.

0 comments:

Post a Comment