About

Friday, 11 September 2015

SPECIAL SQUAD - CHAPTER 1 PART 1

Chapter 1
“Kedatangan Dua Orang Asing”

Tahun 2017 sebuah benda aneh dengan ukuran yang sangat besar muncul dikota Bandung. Benda tersebut berbentuk bundar dan terbuat dari logam yang sepertinya sangat keras sekali. Warga sekitar mengerumuni benda tersebut untuk melihat benda itu. Namun, tak ada satu pun warga yang berani untuk mendekati benda itu. Polisi setempat datang dan mulai memberikan batas polisi disekitar benda itu. Tak lama seorang Polisi dengan pangkat Iptu bernama Rudi dan kedua rekannya mendekati benda aneh itu untuk menyelidiki benda tersebut.
Sekitar satu jam Iptu Rudi dan kedua rekannya menyelidiki benda tersebut. Namun, mereka tetap tidak bisa mengidentifikasi apa sebenarnya benda aneh itu. Akhirnya Iptu Rudi memutuskan untuk menyudahi penyelidikannya dan menyuruh anggota polisinya untuk membubarkan masa dan menyegel tempat disekitar benda tersebut agar tidak ada orang yang mendekatinya.
Seminggu berlalu setelah kejadian itu. Di markas besar kepolisian, ada dua orang datang untuk menemui Bapak Jendral Kepolisian. Seorang pria yang berwajah tampan dengan muka yang terlihat kalem. Rambutnya pirang dengan potongan rambut yang rapih. Tubuhnya tidak terlalu tinggi namun padat berisi. Satu lagi seorang wanita dengan paras yang cantik. Rambut panjang sebahu yang diikat kebelakang. Kulitnya putih dan tingginya standar tinggi perempuan Indonesia. Dia juga menggunakan kacamata. Kebetulan Bapak Jendral sedang ada di ruangannya sehingga mereka berdua langsung diantar ke ruangan Bapak Jendral.
Sesampainya diruangan Bapak Jendral, beliau menanyakan maksud dari kedatangan kedua orang itu. Salah satu dari kedua orang itu menjawab “Sebelumnya saya ingin memperkenalkan diri.Nnama saya Valeno dan ini teman saya Yolland. Maksud dari kedatangan kami berdua adalah untuk menawarkan diri kepada Bapak beserta seluruh pihak kepolisian untuk membantu dalam menjalankan tugas kepolisian yaitu mengamankan Negara ini” jawabnya. Bapak Jendral sedikit terkejut dengan jawaban Valeno kemudian beliau bertanya “Bagaimana kalian dapat membantu kepolisian?”. Lalu Valeno menjawab “Kami mengembangkan sebuah alat yang kami beri nama WWT-2037. Alat ini dapat membuat orang yang menggunakannya dapat melakukan hal di luar kemampuan mereka” jelasnya. Raut wajah Bapak Jendral terlihat kebingungan dengan penjelasan Valeno. Melihat raut wajah Bapak Jendral yang kebingungan Valeno menyuruh Yolland untuk mendemonstrasikan alat tersebut kepada Bapak Jendral.
Yolland maju lalu dia terlihat sedang melakukan sesuatu pada kacamatanya. Kemudian dia menengok ke kanan dan ke kiri seperti sedang mencari sesuatu. Lalu dia melihat ada sebuah kursi dan setelah itu dia menekan gagang kacamata disebelah kiri dan tak lama kemudian keluar cahaya laser dari kacamata tersebut yang menghancurkan kursi tadi tanpa bekas.
Bapak Jendral terlihat kaget dan juga kebingungan dengan yang baru saja terjadi. Kemudian Yolland menjelaskan bagaimana kacamatanya dapat mengeluarkan Cahaya Laser. Kcamata yang dia gunakan bukanlah kacamata biasa itu kacamata berteknologi tinggi yang dapat menyimpan cahaya matahari. Kemudian dengan teknologi kacamata tersebut cahaya matahari tadi dirubah menjadi cahaya laser yang bisa mengahancurkan baja sekalipun. Mendengar penjelasan yang dikatakan oleh Yolland, Bapak Jendral masih terlihat bingung. Beliau masih tidak percaya kalau ada sebuah alat yang dapat melakukan hal tersebut.
Masih dengan rasa tidak percaya beliau menanyakan alasan mengapa dia memberikan penawaran ini dan berapa harga yang harus dibayar untuk alat tersebut. Valeno menjawab kalau mereka menawarkan ini semata-mata hanya ingin membantu keamanan dinegara ini. Kemudian dia melanjutkan, dia tidak menginginkan uang yang dia inginkan hanyalah sebuah tempat tinggal yang cukup untuk dia dan teman-temannya beserta kebutuhan sehari-harinya selama dia tinggal disini. Dia bercerita kalau dia tidak berasal dari negara ini, dia dan teman-temannya baru saja datang kesini dan mereka tidak mempunyai tempat tinggal. Kemudian dia melanjutkan kalau mereka hanya akan tinggal disini selama tiga tahun saja setelah itu dia dan teman-temannya akan kembali ke tempat asalnya.
Setelah berbincang-bincang cukup lama akhinya Bapak Jendral menyetujui penawaran yang diberikan oleh Valeno. Kemudian Valeno memberikan tiga syarat untuk menggunkan alatnya ini. Persyaratan yang pertama yaitu alat ini mempunyai beberapa jenis. Setiap jenisnya mempunyai kemampuan yang berbeda-beda tetapi alatnya ini tidak bisa dibuatnya secara massal karena komponen yang sangat rumit dan susah untuk ditemukan jadi satu jenis alat hanya dibuat satu unit saja. Bapak Jendral kaget dengan yang baru saja diucapkan oleh Valeno. Beliau menanyakan bagaimana caranya alat ini bisa membantu mengamankan negaranya kalau hanya bisa diproduksi satu unit saja. Namun Valeno meyakinkan Bapak Jendral kalau satu unit disetiap jenis alatnya ini sudah lebih dari cukup untuk membantu pengamanan negara ini. Melihat raut wajahnya yang meyakinkan Bapak Jendral pun akhirnya percaya.
Persyaratan kedua yaitu alat ini hanya bisa digunakan oleh orang-orang dengan kualifikasi tertentu saja jadi tidak sembarangan orang bisa menggunakannya. Karena itu dia ingin membuat sebuah acara untuk mencari orang-orang yang kualifikasinya sesuai. Kemudian dia juga ingin membuat sebuah organisasi dimana didalamnya hanyalah orang-orang yang sudah memenuhi kualifikasi untuk menggunakan alat ini. Untuk persyaratan kedua ini Bapak Jendral tidak mempunyai masalah jadi beliau setuju saja.
Dan yang terakhir dia tidak ingin alat ciptaannya ini dipublikasikan karena takut akan mengundang hal-hal yang tidak diinginkan. Dia tidak tahu apa yang akan terjadi kedepannya jadi menurutnya lebih baik kalau alat ini dirahasiakan saja. Dan Bapak Jendral pun setuju dengan persyaratan ketiga ini karena menurutnya alasannya itu masuk akal.
Akhirnya kesepakatan antara Bapak Jendral dan Valeno pun dibuat. Setelah itu Bapak Jendral berjanji secepatnya beliaua akan mengurus tempat tinggal untuk mereka tinggali. Setelah mereka berbincang-bincang cukup lama membicarakan tentang rumah seperti apa yang akan mereka inginkan mereka berdua pun pamit undur diri kepada Jendral. Sebelumnya Bapak Jendral menyuruh mereka untuk datang ke markas besar kepolisian tiga hari lagi agar mereka dapat diantar kerumah mereka.

0 comments:

Post a Comment