Pintu
diketuk dan mereka berdua dipersilahkan masuk oleh Jendral. “Raka kamu ikut saya”
perintahnya kepada Raka. “Baik Pak” jawabnya menandakan kalau dia mengerti.
“Kalau begitu ayo kita keluar sekarang” ucap Bapak Jendral. Mereka pun
mengikuti Bapak Jendral keluar ruangan dan pergi ke tempat rahasia. Ditengah
kebingungan kelima anggota lainnya. Romie masih saja melihat Raka dengan penuh
curiga. Kemudian sambil berbisik dia mengatakan “Raka kau pasti tau sesuatu
kan?” bisiknya kepada Raka. “Kau juga akan tahu nanti” jawabnya pelan. Romie
pun semakin penasaran apa sebenarnya hal yang dirahasiakan itu.
Akhirnya
mereka pun sampai disebuah bangunan yang sangat tua. Bangunan tersebut masih
disekitar markas besar kepolisian namun terletak agak jauh dari
bangunan-bangunan lainnya. Bangunan tersebut terlihat kusam karena sudah lama
tidak digunakan. Jadi tidak akan ada yang mencurigai kalau bangunan tersebut
digunakan. Namun, bangunan tersebut terbuat dari bahan yang kuat jadi sekalipun
sudah lama tidak digunakan namun masih tetap berdiri dengan kokoh. Kelima
polisi termasuk Romie bertambah bingung saat melihat bangunan tersebut. Kenapa
mereka dibawa ke bangunan ini? apa yang dilakukan Jendral di dalam bangunan
ini? Pertanyaan-pertanyaan itu muncul di benak mereka. Lalu Jendral mengajak
mereka semua masuk ke dalam.
Di
dalam ruangan Valeno dan Yolland sudah siap menerima kedatangan keenam anggota
polisi yang terpilih tersebut. Ketika keenam polisi itu masuk, mereka
tercengang melihat isi yang ada di dalam bangunan itu. Dari luar bangunan
tersebut terlihat tua dan usang namun begitu berada di dalam mereka melihat
banyak peralatan canggih didalam situ. Mereka pun semakin bingung ketika
melihat Valeno dan Yolland berada disitu. Jendral menyuruh mereka untuk
berjajar di depan Valeno dan Yolland. Kemudian beliau mengatakan “Kalian pasti
keheranan kan dengan semua ini?” ucapnya. Keenam anggota polisi itu hanya diam
karena masih kebingungan. “Kalau begitu Valeno akan menjelaskan sesuatu kepada
kalian agar kebingungan kalian itu terjawab” lanjutnya. Kemudian Valeno maju
dan mulai menjelaskan semuanya. Dari mulai kedatangannya ke markas besar
kepolisian sampai menjelaskan alat yang diberi nama WWT-2035 itu dan juga
organisasi Special Squad yang Valeno dirikan.
Agar
keenam polisi itu mengerti Valeno pun menyuruh Yolland mendemonstrasikan
alatnya sama seperti saat dia mendemonstrasikan alatnya dihadapan Bapak
Jendral. Keenam orang itu terlihat terkejut saat melihat demonstrasi yang
dilakukan oleh Yolland. Pertanyaan yang sama saat Bapak Jendral melihat
demonstrasi Yolland, muncul pula di pikiran para polisi itu. Bagaimana bisa ada
alat yang bisa melakukan hal seperti itu? Namun akhirnya mereka bisa mengerti dengan
seluruh penjelasan yang diberikan oleh Valeno tadi. “Apa kalian sudah
mengerti?” tanya Valeno. “Mengerti…” jawab mereka serentak.
Kemudian
Valeno menyuruh Yolland untuk menjelaskan teknis menggunakan WWT-2035 itu. Yolland
pun menjelaskan “WWT-2035 ini tidak bisa digunakan oleh sembarang orang. Karena
itu untuk mencegah hal itu WWT-2035 ini harus diaktifkan terlebih dahulu
sebelum digunakan” jelasnya. Kemudian dia memperlihatkan chip yang sama seperti
yang dipasang di tangan Raka waktu itu. “Chip ini digunakan untuk mengaktifkan
WWT-2035. Agar chip ini tidak jatuh ke tangan yang salah, chip ini harus
dimasukan kedalam tangan kalian. Jadi nanti untuk mengaktifkan WWT-2035 kalian
cukup mengayunkan tangan kalian didepan WWT-2035 dan alat itu baru akan aktif”
lanjutnya. Keenam anggota polisi itu terlihat kaget mendengar penjelasan
Yolland. “Apa tidak akan terjadi sesuatu dengan kami ketika chip itu dimasukan
kedalam tangan kami” tanya salah seorang dari mereka. “Sebenarnya pada awalnya
saya juga takut kalau akan terjadi sesuatu dengan kalian. Dari hasil test
kemarin kalian memang yang terbaik diantara yang lain namun ketahanan fisik
kalian tidak satupun yang memenuhi standar yang sudah saya buat. Efek dari chip
ini setelah dipasangkan akan memberikan shock berat kepada tubuh kalian yang
terhubung langsung dengan otak kalian dan kalau ketahanan fisik kalian tidak
baik maka otak kalian akan rusak dengan kata lain bisa menyebabkan kematian.
Tetapi…” belum selesai Yolland menjelaskan Romie mendadak memotong penjelasan
Yolland.
“Apa?
Kematian?” sela Romie. Tubuhnya gemetaran dengan tangan yang terkepal setelah
mendengar kata kematian. “Tidak… tidak… saya tidak mau… maaf saya mengundurkan
diri menjadi anggota SS” katanya. Setelah mengucapakan itu dia pun langsung
lari keluar bangunan tersebut. Bapak Jendral yang melihat Romie lari keluar
ruangan ingin mengejarnya. Namun Raka menghentikan Bapak Jendral “Biar saya
saja pak yang mengejar Romie bapak disini saja menyelesaikan urusan disini”
ucapnya. Bapak Jendral hanya menganggukan kepalanya tanda kalau dia mengerti
dan Raka pun lari keluar dari bangunan tersebut dan mengejar Romie.
Suasana
di ruangan rahasia tersebut menjadi hening setelah keributan yang baru saja
Romie lakukan. Kemudian Valeno memecah keheningan tersebut dengan mengatakan
“Yolland lanjutkan saja penjelasanmu. Masalah Romie tak perlu dikhawatirkan.
Raka tadi sudah mengatakan kalau dia akan mengurus Romie jadi dia pasti akan
membawanya kembali ke sini” ucapnya. Yolland pun menganggukan kepalanya tanda
mengerti. “Emm… Baiklah kalau begitu sampai dimana tadi” katanya mencoba
memulai menjelaskan lagi. “Kalau nyawa menjadi taruhannya sayapun akan
mengundurkan diri” ucap salah seorang dari mereka. “Tidak…tidak… tadi saya
belum selesai menjelaskannya. Jadi begini pada mulanya saya memang ragu untuk
memasang chip ini ke tubuh kalian karena melihat hasil dari test kemarin. Sampai
pada akhirnya Raka mengajukan diri sebagai bahan percobaan. Dan ternyata saat
saya melakukan percobaan ke dalam tubuh Raka percobaan tersebut berhasil.
Seperti yang kalian lihat sendiri Raka masih berdiri tegak seperti tadi kan”
jelasnya. “Jadi di dalam tangan Raka sudah tertanam chip itu?” tanya orang tadi
lagi. “Benar. Jadi setelah melakukan percobaan terhadap Raka saya menyimpulkan
kalau Raka yang tidak menjadi salah satu orang yang lulus test saja berhasil
bertahan hidup maka saya yakin kalian pun pasti berhasil karena hasil test
kalian diatas dia” jelasnya lagi. Kelima orang itu terlihat seperti sedang
berpikir.
“Jadi
bagaimana apa kalian bersedia?” tanya Yolland kepada kelima anggota polisi itu.
“Saya bersedia” jawab salah seorang dari mereka. “Sudah sampai sini dan sudah
dilakukan percobaan terhadap Raka juga dan berhasil. Jadi saya tidak akan
mundur” lanjut orang itu. “Kalau begitu saya juga bersedia” kata satu orang
lagi. Dan ketiga orang sisanya pun menyatakan persetujuannya. Bapak Jendral
merasa lega setelah mendengar kelima anak buahnya bersedia untuk dipasangkan
chip di tangan mereka. Namun disisi lain Bapak Jendral pun masih merasakan
kekhawatiran terhadap Romie.
Di
sisi lain Raka masih mencari-cari Romie yang pergi entah kemana. Dia mencari ke
seluruh penjuru markas besar kepolisian itu. Mulai dari ruang kerja Romie, pos
tempat Romie biasa berjaga, ruang interogasi, dan ruangan-ruangan lainnya yang
ada di markas besar kepolisian tersebut. Namun dia tidak menemukan Romie. Sampai
akhirnya ketika dia memeriksa WC, dilihatnya Romie disana sedang berdiri dengan
menundukan kepalanya sebari memegang wastafel yang ada disitu. Wajahnya basah
sepertinya dia baru saja membasuh wajahnya. Raka pun langsung menghampiri
Romie.






0 comments:
Post a Comment