About

Thursday, 1 October 2015

SPECIAL SQUAD - CHAPTER 4 PART 2

Pintu diketuk dan mereka berdua dipersilahkan masuk oleh Jendral. “Raka kamu ikut saya” perintahnya kepada Raka. “Baik Pak” jawabnya menandakan kalau dia mengerti. “Kalau begitu ayo kita keluar sekarang” ucap Bapak Jendral. Mereka pun mengikuti Bapak Jendral keluar ruangan dan pergi ke tempat rahasia. Ditengah kebingungan kelima anggota lainnya. Romie masih saja melihat Raka dengan penuh curiga. Kemudian sambil berbisik dia mengatakan “Raka kau pasti tau sesuatu kan?” bisiknya kepada Raka. “Kau juga akan tahu nanti” jawabnya pelan. Romie pun semakin penasaran apa sebenarnya hal yang dirahasiakan itu.
Akhirnya mereka pun sampai disebuah bangunan yang sangat tua. Bangunan tersebut masih disekitar markas besar kepolisian namun terletak agak jauh dari bangunan-bangunan lainnya. Bangunan tersebut terlihat kusam karena sudah lama tidak digunakan. Jadi tidak akan ada yang mencurigai kalau bangunan tersebut digunakan. Namun, bangunan tersebut terbuat dari bahan yang kuat jadi sekalipun sudah lama tidak digunakan namun masih tetap berdiri dengan kokoh. Kelima polisi termasuk Romie bertambah bingung saat melihat bangunan tersebut. Kenapa mereka dibawa ke bangunan ini? apa yang dilakukan Jendral di dalam bangunan ini? Pertanyaan-pertanyaan itu muncul di benak mereka. Lalu Jendral mengajak mereka semua masuk ke dalam.
Di dalam ruangan Valeno dan Yolland sudah siap menerima kedatangan keenam anggota polisi yang terpilih tersebut. Ketika keenam polisi itu masuk, mereka tercengang melihat isi yang ada di dalam bangunan itu. Dari luar bangunan tersebut terlihat tua dan usang namun begitu berada di dalam mereka melihat banyak peralatan canggih didalam situ. Mereka pun semakin bingung ketika melihat Valeno dan Yolland berada disitu. Jendral menyuruh mereka untuk berjajar di depan Valeno dan Yolland. Kemudian beliau mengatakan “Kalian pasti keheranan kan dengan semua ini?” ucapnya. Keenam anggota polisi itu hanya diam karena masih kebingungan. “Kalau begitu Valeno akan menjelaskan sesuatu kepada kalian agar kebingungan kalian itu terjawab” lanjutnya. Kemudian Valeno maju dan mulai menjelaskan semuanya. Dari mulai kedatangannya ke markas besar kepolisian sampai menjelaskan alat yang diberi nama WWT-2035 itu dan juga organisasi Special Squad yang Valeno dirikan.
Agar keenam polisi itu mengerti Valeno pun menyuruh Yolland mendemonstrasikan alatnya sama seperti saat dia mendemonstrasikan alatnya dihadapan Bapak Jendral. Keenam orang itu terlihat terkejut saat melihat demonstrasi yang dilakukan oleh Yolland. Pertanyaan yang sama saat Bapak Jendral melihat demonstrasi Yolland, muncul pula di pikiran para polisi itu. Bagaimana bisa ada alat yang bisa melakukan hal seperti itu? Namun akhirnya mereka bisa mengerti dengan seluruh penjelasan yang diberikan oleh Valeno tadi. “Apa kalian sudah mengerti?” tanya Valeno. “Mengerti…” jawab mereka serentak.
Kemudian Valeno menyuruh Yolland untuk menjelaskan teknis menggunakan WWT-2035 itu. Yolland pun menjelaskan “WWT-2035 ini tidak bisa digunakan oleh sembarang orang. Karena itu untuk mencegah hal itu WWT-2035 ini harus diaktifkan terlebih dahulu sebelum digunakan” jelasnya. Kemudian dia memperlihatkan chip yang sama seperti yang dipasang di tangan Raka waktu itu. “Chip ini digunakan untuk mengaktifkan WWT-2035. Agar chip ini tidak jatuh ke tangan yang salah, chip ini harus dimasukan kedalam tangan kalian. Jadi nanti untuk mengaktifkan WWT-2035 kalian cukup mengayunkan tangan kalian didepan WWT-2035 dan alat itu baru akan aktif” lanjutnya. Keenam anggota polisi itu terlihat kaget mendengar penjelasan Yolland. “Apa tidak akan terjadi sesuatu dengan kami ketika chip itu dimasukan kedalam tangan kami” tanya salah seorang dari mereka. “Sebenarnya pada awalnya saya juga takut kalau akan terjadi sesuatu dengan kalian. Dari hasil test kemarin kalian memang yang terbaik diantara yang lain namun ketahanan fisik kalian tidak satupun yang memenuhi standar yang sudah saya buat. Efek dari chip ini setelah dipasangkan akan memberikan shock berat kepada tubuh kalian yang terhubung langsung dengan otak kalian dan kalau ketahanan fisik kalian tidak baik maka otak kalian akan rusak dengan kata lain bisa menyebabkan kematian. Tetapi…” belum selesai Yolland menjelaskan Romie mendadak memotong penjelasan Yolland.
“Apa? Kematian?” sela Romie. Tubuhnya gemetaran dengan tangan yang terkepal setelah mendengar kata kematian. “Tidak… tidak… saya tidak mau… maaf saya mengundurkan diri menjadi anggota SS” katanya. Setelah mengucapakan itu dia pun langsung lari keluar bangunan tersebut. Bapak Jendral yang melihat Romie lari keluar ruangan ingin mengejarnya. Namun Raka menghentikan Bapak Jendral “Biar saya saja pak yang mengejar Romie bapak disini saja menyelesaikan urusan disini” ucapnya. Bapak Jendral hanya menganggukan kepalanya tanda kalau dia mengerti dan Raka pun lari keluar dari bangunan tersebut dan mengejar Romie.
Suasana di ruangan rahasia tersebut menjadi hening setelah keributan yang baru saja Romie lakukan. Kemudian Valeno memecah keheningan tersebut dengan mengatakan “Yolland lanjutkan saja penjelasanmu. Masalah Romie tak perlu dikhawatirkan. Raka tadi sudah mengatakan kalau dia akan mengurus Romie jadi dia pasti akan membawanya kembali ke sini” ucapnya. Yolland pun menganggukan kepalanya tanda mengerti. “Emm… Baiklah kalau begitu sampai dimana tadi” katanya mencoba memulai menjelaskan lagi. “Kalau nyawa menjadi taruhannya sayapun akan mengundurkan diri” ucap salah seorang dari mereka. “Tidak…tidak… tadi saya belum selesai menjelaskannya. Jadi begini pada mulanya saya memang ragu untuk memasang chip ini ke tubuh kalian karena melihat hasil dari test kemarin. Sampai pada akhirnya Raka mengajukan diri sebagai bahan percobaan. Dan ternyata saat saya melakukan percobaan ke dalam tubuh Raka percobaan tersebut berhasil. Seperti yang kalian lihat sendiri Raka masih berdiri tegak seperti tadi kan” jelasnya. “Jadi di dalam tangan Raka sudah tertanam chip itu?” tanya orang tadi lagi. “Benar. Jadi setelah melakukan percobaan terhadap Raka saya menyimpulkan kalau Raka yang tidak menjadi salah satu orang yang lulus test saja berhasil bertahan hidup maka saya yakin kalian pun pasti berhasil karena hasil test kalian diatas dia” jelasnya lagi. Kelima orang itu terlihat seperti sedang berpikir.
“Jadi bagaimana apa kalian bersedia?” tanya Yolland kepada kelima anggota polisi itu. “Saya bersedia” jawab salah seorang dari mereka. “Sudah sampai sini dan sudah dilakukan percobaan terhadap Raka juga dan berhasil. Jadi saya tidak akan mundur” lanjut orang itu. “Kalau begitu saya juga bersedia” kata satu orang lagi. Dan ketiga orang sisanya pun menyatakan persetujuannya. Bapak Jendral merasa lega setelah mendengar kelima anak buahnya bersedia untuk dipasangkan chip di tangan mereka. Namun disisi lain Bapak Jendral pun masih merasakan kekhawatiran terhadap Romie.
Di sisi lain Raka masih mencari-cari Romie yang pergi entah kemana. Dia mencari ke seluruh penjuru markas besar kepolisian itu. Mulai dari ruang kerja Romie, pos tempat Romie biasa berjaga, ruang interogasi, dan ruangan-ruangan lainnya yang ada di markas besar kepolisian tersebut. Namun dia tidak menemukan Romie. Sampai akhirnya ketika dia memeriksa WC, dilihatnya Romie disana sedang berdiri dengan menundukan kepalanya sebari memegang wastafel yang ada disitu. Wajahnya basah sepertinya dia baru saja membasuh wajahnya. Raka pun langsung menghampiri Romie.

0 comments:

Post a Comment