About

Tuesday, 17 November 2015

SPECIAL SQUAD - CHAPTER 12 PART 3

“Terima kasih banyak sudah mau mengantarkan aku” ucap Yolland setelah tiba di rumah. “Sama-sama. Kalau begitu aku langsung pulang” balas Bobi. Yolland menganggukan kepalanya dan setelah itu Bobi pun langsung meluncur pulang ke rumahnya. Lalu Yolland masuk ke dalam rumah. Saat masuk ke dalam rumah ternyata semua anggota SS sudah lengkap. “Kenapa baru pulang?” tanya Raka ketika melihat Yolland memasuki rumah. “Tidak ada angkutan umum yang melintas. Jadi aku harus berjalan terlebih dahulu untuk mencari angkutan umum” jawab Yolland. “Kamu pulang naik angkutan umum? Tapi aku mendengar suara motor aku kira kamu naik ojek” ucap Raka lagi heran. “Oh itu. Itu bukan ojek. Ceritanya panjang lain kali saja aku ceritanya. Sekarang kita siap-siap dulu untuk menyambut tahun baru” balas Yolland sambil tersenyum. Lalu Yolland pun berlalu menuju dapur. Raka pun hanya bisa diam keheranan melihat Yolland dengan wajah penuh senyuman.
“Darimana saja kamu Yolland?” tanya Valeno yang masuk dari halaman belakang. “Panjang ceritanya kapten” balas Yolland. “Wajahmu terlihat senang berbeda sekali dengan pagi tadi. Apa terjadi sesuatu yang menyenangkan?” tanya Valeno keheranan setelah melihat wajah Yolland yang terlihat bahagia. “Ah tidak” jawab Yolland malu-malu. “Oh iya, Ngomong-ngomong, aku tidak melihat Jendral. Dia belum datang?” tanya Yolland mengalihkan pembicaraan. Valeno tersenyum mengetahui kalau Yolland berusaha mengalihkan pembicaraan. “Jendral tidak akan datang. Dia sudah ada acara dengan keluarganya jadi tidak bisa datang kesini” jawab Valeno. “Oh begitu, sayang sekali” balas Yolland. Setelah itu Valeno kembali ke halaman belakang untuk lanjut mempersiapkan peralatan yang akan digunakan untuk barbeque-an. Yolland pun langsung mempersiapkan semua bahan-bahannya.
Satu jam kemudian bahan-bahan sudah selesai dipersiapkan dan siap untuk dipanggang. Yolland memberikan bahan-bahan tersebut kepada Valeno untuk dipanggang. Valeno pun langsung memanggang bahan-bahan itu dibantu oleh Raka. Beberapa irisan daging, beberapa potong sosis dan beberapa jenis sayuran menjadi menu barbeque malam itu. Sekitar setengah jam seluruh bahan-bahan sudah siap untuk dihidangkan. Yolland langsung bergegas mengambil bahan-bahan yang sudah dipanggang tersebut. lalu dia menyajikannya di meja yang berada di depan kolam renang kecil yang sudah dipersiapkan oleh Valeno sebelumnya.
Seluruh persiapan untuk menyambut datangnya tahun baru pun sudah selesai. Tinggal menunggu detik-detik pergantian tahun. Sepuluh detik terakhir sebelum pergantian tahun semua orang berkumpul. Romie dan Darma mengambil kembang api pemberian dari Jendral. Sementara itu anggota yang lain sudah siap dengan memegang terompet mereka masing-masing. Mereka pun mulai menghitung “5…4…3…2…1” teriak mereka bersama-sama dan setelah itu kembang api dinyalakan dan terompet pun dibunyikan. Suasana begitu ramai dengan  bunyi terompet  di rumah itu. Beberapa bunyi terompet pun terdengar di sekitar tempat tinggal mereka. Selain itu juga terlihat beberapa kembang api dinyalakan membuat suasana malam tahun baru itu semakin meriah. Romie dan Darma tidak mau kalah mereka mengambil kembang api berjenis Pinwheels, Romie dengan berani memegang kembang api itu. Setelah dinyalakan, dia mengangkat tanganya ke atas kemudian “Dor… dor… dor…” terdengar suara ledakan yang muncul dari kembang api tersebut dan terlihat ledakan indah yang dihasilkan oleh kembang api tersebut. Semua orang sangat menikmati malam pergantian tahun tersebut.
Setelah selesai dengan acara kembang api Valeno mulai berbicara “Teman-teman, saya merasa senang karena dapat merayakan tahun baru ini bersama kalian. Saya juga ingin berterima kasih kepada Raka dan Romie karena sudah mau menjadi salah satu anggota SS dan bersedia membantu kami” ucap Valeno. “Sama-sama kami juga senang bisa membantu” balas Romie. “Saya berharap yang terbaik untuk kita semua di tahun ini” tambahnya. “Dan juga…” Valeno menghentikan ucapnnya kemudian melirik ke arah Yolland. “Kita bisa mendapatkan tiga anggota baru secepatnya agar tim kita bisa lengkap” lanjutnya. Yolland menundukan kepalanya malu. “Ayo kita bersulang dan silakan menikmati makanannya” ucap Valeno lagi. Semua orang pun bersulang kemudian mulai mengambil makanan yang ada di atas meja dan menyantapnya. Terlihat Valeno, Romie dan Darma sedang mengobrol. Kiky sedang bercanda dengan Farhan. Sedangkan Yolland setelah mengambil makanannya langsung menuju kursi yang ada di depan pintu masuk dan duduk disitu. Kemudian Raka menghampiri Yolland.
“Kamu dari tadi terlihat senang. Sebenarnya apa yang terjadi? aku penasaran” tanya Raka pada Yolland. “Masa? Tidak ah biasa saja” balas Yolland sambil menahan wajah senangnya. “Biasa saja bagaimana? Terlihat jelas diwajahmu kalau kamu lagi senang” ucap Raka lagi. Yolland hanya tersenyum mendengar kata-kata Raka. “Ayo ceritakan sebenarnya apa yang terjadi hari ini sampai membuatmu senang seperti itu?” tanya Raka yang penasaran. “Baiklah aku cerita” jawab Yolland. “Sebenarnya tadi aku diganggu oleh preman saat membeli bahan-bahan” ucap Yolland mulai bercerita. “Benarkah? Dimana?” tanya Raka. “Di taman dekat pasar traditional. Aku kan berisitirahat sebentar ditaman itu lalu saat aku mau pulang ternyata tidak ada angkutan umum yang lewat jadi terpaksa aku harus berjalan terlebih dahulu agar menemui angkutan umum. Ketika sedang berjalan aku diganggu oleh preman” ucap Yolland. “Lalu setelah itu apa yang terjadi?” tanya Raka. “Ketika aku sedang diganggu oleh preman-preman itu, tiba-tiba datang seseorang mengendarai motor kemudian dia menyelamatkanku. Dan kamu tahu siapa yang menolongku itu?” ucap Yolland. “Siapa?” tanya Raka yang penasaran. “Bobi Gusti Purnama atlit judo yang sudah memenangkan banyak medali emas” jawab Yolland sambil tersenyum.
“Apa? Yang benar?” balas Raka kaget. “Sedang apa dia disitu?” ucapnya lagi sambil berpikir. “Kamu berbicara seolah-olah mengenalnya” ucap Yolland. “Aku memang mengenalnya” balas Raka. Wajah Yolland melongo mendengar ucapan Raka. “Eh… bagaimana bisa kamu mengenalnya?” tanya Yolland. “Dia temannya temanku. Dulu sebelum dia menjadi atlit judo yang terkenal seperti sekarang. Aku sering bertemu dengannya beberapa kali karena temanku itu selalu membawanya. Dari situlah aku mengenalnya” jawab Raka. “Dunia ini begitu sempit rupanya” gumam Yolland. “Kamu menyukainya? Mau bertemu dengannya? Aku bisa membantumu kalau kamu mau” ucap Raka menawarkan. “Tidak… tidak… tidak usah” jawab Yolland dengan cepat dan wajahnya memerah.
“Oh iya Raka. Jangan pernah bilang kalau kamu mengenal Bobi didepan kapten ya” ucap Yolland. “Memangnya kenapa?” tanya Raka heran. “Kapten ingin merekrut Bobi menjadi anggota SS dan aku tidak setuju dengan keinginan kapten itu” jawab Yolland. “Lho… kenapa tidak setuju? Bukannya itu hal bagus ya kalau Bobi menjadi salah satu anggota SS. Lagipula kamu bisa terus dekat dengannya” balas Raka. “Tidak…tidak… menurutku itu bukan ide yang baik. Jadi jangan pernah mengatakan hal itu di depan kapten. Mengerti?” ujar Yolland lagi. Raka menganggukan kepalanya tanda mengerti.
“Apa yang tidak boleh diberitahukan kepadaku?” ucap Valeno tiba-tiba. Yolland dan Raka kaget melihat Valeno yang tiba-tiba berada disitu. Raka langsung memutar otaknya mencari alasan “Ah itu… Yolland sepertinya sedang jatuh cinta… haha” ucapnya ragu-ragu. Yolland langsung menyikut Raka. Dengan tatapan penasaran Valeno melihat ke arah Yolland. “Ah tidak kok kapten Raka hanya bercanda… haha” ucap Yolland sambil tersenyum terpaksa.

“Yolland kamu tahu kan kalau kamu tidak boleh sampai mempunyai perasaan dengan orang lain?” tanya Valeno dengan serius. “Iya kapten aku tahu” jawab Yolland dengan nada lesu. “Baguslah kalau begitu. Ingat kamu tidak boleh membawa perasaanmu karena nantinya kamu sendiri yang akan sakit hati” ucap Valeno mengingatkan. Yolland tidak menjawab dia hanya menundukan kepalanya sambil berpikir. Setelah itu Valeno pergi meninggalkan Raka dan Yolland. “Maksud ucapan Valeno tadi itu apa? Kenapa kamu tidak boleh menyukai orang lain? Apa kamu tidak boleh jatuh cinta?” rentetan pertanyaan yang dikeluarkan oleh Raka karena rasa penasarannya. “Begitulah. Karena suatu hal aku tidak boleh sampai jatuh cinta. Mungkin lain kali aku akan menceritakannya” jawab Yolland lemas. “Ayo kita bergabung dengan yang lain” ajak Yolland dengan senyuman yang dipaksakan. Raka pun tanpa bertanya lagi langsung mengikuti Yolland dan bergabung dengan yang lainnya.

Next >>>

0 comments:

Post a Comment