“Terima
kasih banyak sudah mau mengantarkan aku” ucap Yolland setelah tiba di rumah.
“Sama-sama. Kalau begitu aku langsung pulang” balas Bobi. Yolland menganggukan
kepalanya dan setelah itu Bobi pun langsung meluncur pulang ke rumahnya. Lalu
Yolland masuk ke dalam rumah. Saat masuk ke dalam rumah ternyata semua anggota
SS sudah lengkap. “Kenapa baru pulang?” tanya Raka ketika melihat Yolland
memasuki rumah. “Tidak ada angkutan umum yang melintas. Jadi aku harus berjalan
terlebih dahulu untuk mencari angkutan umum” jawab Yolland. “Kamu pulang naik
angkutan umum? Tapi aku mendengar suara motor aku kira kamu naik ojek” ucap
Raka lagi heran. “Oh itu. Itu bukan ojek. Ceritanya panjang lain kali saja aku
ceritanya. Sekarang kita siap-siap dulu untuk menyambut tahun baru” balas
Yolland sambil tersenyum. Lalu Yolland pun berlalu menuju dapur. Raka pun hanya
bisa diam keheranan melihat Yolland dengan wajah penuh senyuman.
“Darimana
saja kamu Yolland?” tanya Valeno yang masuk dari halaman belakang. “Panjang
ceritanya kapten” balas Yolland. “Wajahmu terlihat senang berbeda sekali dengan
pagi tadi. Apa terjadi sesuatu yang menyenangkan?” tanya Valeno keheranan
setelah melihat wajah Yolland yang terlihat bahagia. “Ah tidak” jawab Yolland
malu-malu. “Oh iya, Ngomong-ngomong, aku tidak melihat Jendral. Dia belum
datang?” tanya Yolland mengalihkan pembicaraan. Valeno tersenyum mengetahui
kalau Yolland berusaha mengalihkan pembicaraan. “Jendral tidak akan datang. Dia
sudah ada acara dengan keluarganya jadi tidak bisa datang kesini” jawab Valeno.
“Oh begitu, sayang sekali” balas Yolland. Setelah itu Valeno kembali ke halaman
belakang untuk lanjut mempersiapkan peralatan yang akan digunakan untuk
barbeque-an. Yolland pun langsung mempersiapkan semua bahan-bahannya.
Satu
jam kemudian bahan-bahan sudah selesai dipersiapkan dan siap untuk dipanggang.
Yolland memberikan bahan-bahan tersebut kepada Valeno untuk dipanggang. Valeno
pun langsung memanggang bahan-bahan itu dibantu oleh Raka. Beberapa irisan
daging, beberapa potong sosis dan beberapa jenis sayuran menjadi menu barbeque
malam itu. Sekitar setengah jam seluruh bahan-bahan sudah siap untuk
dihidangkan. Yolland langsung bergegas mengambil bahan-bahan yang sudah
dipanggang tersebut. lalu dia menyajikannya di meja yang berada di depan kolam
renang kecil yang sudah dipersiapkan oleh Valeno sebelumnya.
Seluruh
persiapan untuk menyambut datangnya tahun baru pun sudah selesai. Tinggal
menunggu detik-detik pergantian tahun. Sepuluh detik terakhir sebelum pergantian
tahun semua orang berkumpul. Romie dan Darma mengambil kembang api pemberian
dari Jendral. Sementara itu anggota yang lain sudah siap dengan memegang
terompet mereka masing-masing. Mereka pun mulai menghitung “5…4…3…2…1” teriak
mereka bersama-sama dan setelah itu kembang api dinyalakan dan terompet pun
dibunyikan. Suasana begitu ramai dengan
bunyi terompet di rumah itu. Beberapa
bunyi terompet pun terdengar di sekitar tempat tinggal mereka. Selain itu juga
terlihat beberapa kembang api dinyalakan membuat suasana malam tahun baru itu
semakin meriah. Romie dan Darma tidak mau kalah mereka mengambil kembang api
berjenis Pinwheels, Romie dengan
berani memegang kembang api itu. Setelah dinyalakan, dia mengangkat tanganya ke
atas kemudian “Dor… dor… dor…” terdengar suara ledakan yang muncul dari kembang
api tersebut dan terlihat ledakan indah yang dihasilkan oleh kembang api
tersebut. Semua orang sangat menikmati malam pergantian tahun tersebut.
Setelah
selesai dengan acara kembang api Valeno mulai berbicara “Teman-teman, saya
merasa senang karena dapat merayakan tahun baru ini bersama kalian. Saya juga
ingin berterima kasih kepada Raka dan Romie karena sudah mau menjadi salah satu
anggota SS dan bersedia membantu kami” ucap Valeno. “Sama-sama kami juga senang
bisa membantu” balas Romie. “Saya berharap yang terbaik untuk kita semua di
tahun ini” tambahnya. “Dan juga…” Valeno menghentikan ucapnnya kemudian melirik
ke arah Yolland. “Kita bisa mendapatkan tiga anggota baru secepatnya agar tim
kita bisa lengkap” lanjutnya. Yolland menundukan kepalanya malu. “Ayo kita
bersulang dan silakan menikmati makanannya” ucap Valeno lagi. Semua orang pun
bersulang kemudian mulai mengambil makanan yang ada di atas meja dan
menyantapnya. Terlihat Valeno, Romie dan Darma sedang mengobrol. Kiky sedang
bercanda dengan Farhan. Sedangkan Yolland setelah mengambil makanannya langsung
menuju kursi yang ada di depan pintu masuk dan duduk disitu. Kemudian Raka
menghampiri Yolland.
“Kamu
dari tadi terlihat senang. Sebenarnya apa yang terjadi? aku penasaran” tanya
Raka pada Yolland. “Masa? Tidak ah biasa saja” balas Yolland sambil menahan
wajah senangnya. “Biasa saja bagaimana? Terlihat jelas diwajahmu kalau kamu
lagi senang” ucap Raka lagi. Yolland hanya tersenyum mendengar kata-kata Raka.
“Ayo ceritakan sebenarnya apa yang terjadi hari ini sampai membuatmu senang
seperti itu?” tanya Raka yang penasaran. “Baiklah aku cerita” jawab Yolland.
“Sebenarnya tadi aku diganggu oleh preman saat membeli bahan-bahan” ucap Yolland
mulai bercerita. “Benarkah? Dimana?” tanya Raka. “Di taman dekat pasar
traditional. Aku kan berisitirahat sebentar ditaman itu lalu saat aku mau
pulang ternyata tidak ada angkutan umum yang lewat jadi terpaksa aku harus
berjalan terlebih dahulu agar menemui angkutan umum. Ketika sedang berjalan aku
diganggu oleh preman” ucap Yolland. “Lalu setelah itu apa yang terjadi?” tanya
Raka. “Ketika aku sedang diganggu oleh preman-preman itu, tiba-tiba datang
seseorang mengendarai motor kemudian dia menyelamatkanku. Dan kamu tahu siapa
yang menolongku itu?” ucap Yolland. “Siapa?” tanya Raka yang penasaran. “Bobi
Gusti Purnama atlit judo yang sudah memenangkan banyak medali emas” jawab
Yolland sambil tersenyum.
“Apa?
Yang benar?” balas Raka kaget. “Sedang apa dia disitu?” ucapnya lagi sambil
berpikir. “Kamu berbicara seolah-olah mengenalnya” ucap Yolland. “Aku memang
mengenalnya” balas Raka. Wajah Yolland melongo mendengar ucapan Raka. “Eh…
bagaimana bisa kamu mengenalnya?” tanya Yolland. “Dia temannya temanku. Dulu sebelum
dia menjadi atlit judo yang terkenal seperti sekarang. Aku sering bertemu
dengannya beberapa kali karena temanku itu selalu membawanya. Dari situlah aku
mengenalnya” jawab Raka. “Dunia ini begitu sempit rupanya” gumam Yolland. “Kamu
menyukainya? Mau bertemu dengannya? Aku bisa membantumu kalau kamu mau” ucap
Raka menawarkan. “Tidak… tidak… tidak usah” jawab Yolland dengan cepat dan wajahnya
memerah.
“Oh
iya Raka. Jangan pernah bilang kalau kamu mengenal Bobi didepan kapten ya” ucap
Yolland. “Memangnya kenapa?” tanya Raka heran. “Kapten ingin merekrut Bobi
menjadi anggota SS dan aku tidak setuju dengan keinginan kapten itu” jawab
Yolland. “Lho… kenapa tidak setuju? Bukannya itu hal bagus ya kalau Bobi
menjadi salah satu anggota SS. Lagipula kamu bisa terus dekat dengannya” balas
Raka. “Tidak…tidak… menurutku itu bukan ide yang baik. Jadi jangan pernah
mengatakan hal itu di depan kapten. Mengerti?” ujar Yolland lagi. Raka menganggukan
kepalanya tanda mengerti.
“Apa
yang tidak boleh diberitahukan kepadaku?” ucap Valeno tiba-tiba. Yolland dan
Raka kaget melihat Valeno yang tiba-tiba berada disitu. Raka langsung memutar
otaknya mencari alasan “Ah itu… Yolland sepertinya sedang jatuh cinta… haha”
ucapnya ragu-ragu. Yolland langsung menyikut Raka. Dengan tatapan penasaran
Valeno melihat ke arah Yolland. “Ah tidak kok kapten Raka hanya bercanda… haha”
ucap Yolland sambil tersenyum terpaksa.
“Yolland
kamu tahu kan kalau kamu tidak boleh sampai mempunyai perasaan dengan orang
lain?” tanya Valeno dengan serius. “Iya kapten aku tahu” jawab Yolland dengan
nada lesu. “Baguslah kalau begitu. Ingat kamu tidak boleh membawa perasaanmu
karena nantinya kamu sendiri yang akan sakit hati” ucap Valeno mengingatkan.
Yolland tidak menjawab dia hanya menundukan kepalanya sambil berpikir. Setelah
itu Valeno pergi meninggalkan Raka dan Yolland. “Maksud ucapan Valeno tadi itu
apa? Kenapa kamu tidak boleh menyukai orang lain? Apa kamu tidak boleh jatuh
cinta?” rentetan pertanyaan yang dikeluarkan oleh Raka karena rasa penasarannya.
“Begitulah. Karena suatu hal aku tidak boleh sampai jatuh cinta. Mungkin lain
kali aku akan menceritakannya” jawab Yolland lemas. “Ayo kita bergabung dengan
yang lain” ajak Yolland dengan senyuman yang dipaksakan. Raka pun tanpa
bertanya lagi langsung mengikuti Yolland dan bergabung dengan yang lainnya.
Next >>>






0 comments:
Post a Comment