“Sesampainya
di hutan kami langsung menuju gua dimana Goddes
Leaf tumbuh” ucapnya memulai ceritanya. “Ketika kami memasuki gua, kami
melihat ada seekor beruang yang meraung terus menerus. Lalu Kiky mendekati
beruang tersebut. Ternyata beruang itu sedang terluka. Kemudian Kiky mengobati
beruang itu. Setelah itu Kiky meminta beruang itu untuk menunjukan tempat Goddes Leaf tumbuh. Beruang itu pun
menuruti permintaan Kiky. Dia menunjukan tempat dimana Goddes Leaf tumbuh. Lalu saya mengambil seluruh daun Goddes Leaf yang tumbuh disitu dan
setelah itu kami keluar gua” Romie menghentikan ceritanya sejenak dan mengambil
napas. Lalu dia melanjutkan lagi ceritanya. “Disaat kami berada di luar gua
Ricky dan satu orang yang tak dikenal datang dan menyerang kami” ucapnya.
“Siapa orang yang bersama Ricky itu?” tanya Yolland menyela cerita Romie. “Aku
sendiri tidak tahu” jawab Romie. “Kiky dan Farhan juga tidak tahu?” tanya
Yolland lagi. “Iya…” jawab Romie kemudian dia diam sejenak berpikir. “Tapi ada
yang aneh” tambahnya. “Aneh bagaimana?” tanya Yolland penasaran. “Kiky
sepertinya memang tidak tahu. Tapi sepertinya Farhan mengetahui orang itu.
karena setelah dia melihat orang itu tiba-tiba saja dia marah” jawab Romie.
“Marah?” sahut Yolland bertanya-tanya. “Kapten jangan-jangan orang itu…” ucap
Yolland mulai menerka. “Kemungkinan memang dia” sahut Valeno. “Dia? Dia itu
siapa?” tanya Romie bingung. “Nanti saja kami menceritakannya. Lanjutkan dulu
ceritamu” balas Valeno. Romie pun melanjutkan ceritanya
“Saat
bertarung melawan Ricky, dia berhasil mengambil tas Kiky yang berisi daun Goddes Leaf. Lalu dia memberikan tas
tersebut kepada orang yang datang bersamanya dan setelah itu tas tersebut
dihancurkan oleh orang itu. Selain itu Farhan tersabit belati Ricky. Setelah
itu Kiky menangis hebat melihat kakaknya tidak berdaya dan tiba-tiba saja
seluruh hewan penghuni hutan itu berdatangan ternasuk beruang yang diselamatkan
Kiky tadi. Mereka datang seakan ingin membantu kami. Akhirnya Ricky dan orang
itu melarikan diri setelah melihat kedatangan para hewan tersebut. Aku dan Kiky
pun bingung harus bagaimana untuk menyelamatkan Farhan. Kiky sangat sedih
karena dia tidak tahu harus melakukan apa untuk menolong Farhan. Setelah itu
tiba-tiba saja beruang yang ditolong Kiky meraung-raung terus, lalu dia
menghadap ke gua. Kiky merasa kalau beruang itu ingin menunjukkan sesuatu
karena itu dia mengikuti beruang tersebut masuk ke dalam gua. Dan kalian tidak
akan percaya dengan apa yang ada di dalam gua tersebut” ucap Romie membuat
Yolland dan Valeno penasaran.
“Memangnya
ada apa di dalam gua itu?” tanya Yolland. “Desa yang berada dibawah tanah”
jawab Romie. Yolland pun terkejut dengan jawaban Romie. “Apa? Desa dibawah
tanah? Bagaimana mungkin? Kamu tidak bercanda kan?” tanya Yolland yang tidak
percaya dengan cerita Romie. “Aku tidak bercanda. Memang terdengar mustahil
tapi desa itu benar-benar ada. Dibagian paling dalam gua itu terdapat sebuah
pintu. Pintu itu yang menghubungkan gua tersebut dengan desa bawah tanah itu” jawab
Romie. “Desa itu bisa terbentuk karena orang-orang yang selamat dari peristiwa
penyebaran racun” lanjut Romie. “Maksudnya?” tanya Yolland lagi yang masih
belum bisa percaya. Kemudian Romie menceritakan kisah terbentuknya desa dibawah
tanah tersebut sesuai dengan apa yang diceritakan oleh Pak Krisna. Setelah
mendengar kisah tersebut Yolland menjadi sedikit percaya. “Jadi begitu
ceritanya” ucap Yolland setelah mendengar kisah terbentuknya desa bawah tanah
itu.
“Lalu
apa yang terjadi setelah kalian dibawa ke desa itu?” tanya Yolland. “Setelah
kami berada di desa itu Pak Krisna membawa kami ke rumah ketua desa. Ketua desa
itulah yang bisa membuat ramuan yang aku berikan kepada Raka. Awalnya ramuan
itu diminumkan dahulu kepada Farhan dan ternyata berhasil karena itu aku
langsung meminta ramuan yang sama untuk aku bawa pulang dan setelah mendapatkan
ramuannya, aku dan Kiky langsung pulang. Itulah yang terjadi kemarin” Romie
menyelesaikan ceritanya. “Jadi begitu” gumam Yolland setelah mendengar seluruh
cerita dari Romie.
“Aku
sudah menceritakan semua yang terjadi kemarin. Sekarang bisa kah kalian
memberitahu aku siapa orang yang bersama Ricky itu? dan apa hubungannya dengan
Farhan sampai membuatnya semarah itu?” tanya Romie penasaran. “Sebelumnya bisa
kau beri tahu bagaimana ciri-ciri orang itu?” tanya Valeno. “Orang itu berkulit
putih dengan tinggi kira-kira 180cm. Rambutnya cepak berwarna kuning khas orang
luar barat. Dan dia tidak berbicara bahasa Indonesia melainkan bahasa Inggris”
jawab Romie. ”Bagaimana dengan kekuatannya?” tanya Valeno lagi. “Dia
menggunakan sarung tangan dan sepertinya sarung tangan itulah sumber
kekuatannya sama seperti Raka hanya saja kalau Raka membuat es sedangkan dia
membuat listrik elemen yang sama seperti Farhan.” jawab Romie. ”Sepertinya
benar itu dia kapten” ucap Yolland menanggapi jawaban Romie. “Dia itu siapa?”
tanya Romie. “Tapi sebelumnya maaf saya belum bisa menceritakan semuanya secara
mendetail. Namanya Drainel Samuel Sutterberg, seseorang yang berkebangsaan
Jerman dan karena dialah Farhan dan Kiky kehilangan orang tua mereka” jawab
Valeno. Romie kaget mendengar jawaban Valeno “Kehilangan orang tua? Maksudnya
dia membunuh orang tua Farhan dan Kiky? Tapi kemarin Kiky menceritakan kalau
orangtuanya meninggal karena sebuah bencana?” tanya Romie yang kebingungan.
“Tidak,
orang tua mereka bukan meninggal karena sebuah bencana melainkan dibunuh oleh
Sam” jawab Valeno. “Tetapi hanya Farhan yang mengetahui kalau Sam adalah
pembunuh orang tuanya sedangkan Kiky masih tidak tahu. Itulah alasannya kenapa
Farhan sangat marah ketika melihat Sam” lanjut
Valeno menjelaskan. “Jadi begitu ceritanya. Lalu apa alasannya dia membunuh
orang tua Farhan dan Kiky?” tanya Romie lagi. “Maaf saya belum bisa
menceritakan hal itu. Suatu saat kamu juga pasti akan tahu” jawab Valeno.
“Baiklah” balas Romie mengerti. Tiba-tiba mereka mendengar suara pintu yang
terbuka. Ternyata itu Farhan yang sudah bangun. Dia nampak baik-baik saja. Lalu
dia menghampiri Valeno, Yolland dan Romie. “Farhan bagaimana kondisimu?” tanya Valeno.
“Aku baik-baik saja” jawab Farhan datar. Lalu dia melihat ke arah Romie.
“Terimakasih” ucapnya malu-malu. “Eh? Untuk apa?” tanya Romie balik. “Untuk
semua hal yang sudah kau lakukan kemarin” jawab Farhan lalu dia pergi
meninggalkan mereka. Valeno dan Yolland tersenyum dengan tingkah Farhan
sedangkan Romie kebingungan dengan kelakuan Farhan itu. Menurutnya sedikit aneh
kata terimakasih keluar dari mulut Farhan. “Ada satu hal yang perlu kamu tahu”
ucap Yolland tersenyum. “Apa itu?” tanya Romie. “Farhan tidak pernah
mengucapkan terimakasih kepada sembarang orang. Kalau sampai dia mengucapkan
terimakasih berarti dia menghormati orang tersebut” jelas Yolland. “Haha…”
balas Romie canggung karena bingung mau membalas apa. Percakapan pun berlanjut
membahas berbagai macam hal.






0 comments:
Post a Comment